Home Geek Tips & Trick Tips Jitu Memotret Keindahan Supermoon

Tips Jitu Memotret Keindahan Supermoon

0

Jakarta – Malam ini fenomena alam supermoon terbesar sejak 1948 dapat disaksikan ” asal tak tertutup awan “. Bagaimana cara mengabadikan fenomena ini dari balik kamera?

Berikut adalah sejumlah tips memotret supermoon dari Bill Ingalls, seorang fotografer kawakan National Aeronautics and Space Administration (NASA), dilansir dari Space, Senin (14/11/2016).

1. Jangan cuma foto bulan

Meski tujuannya adalah memotret bulan, foto akan lebih menarik jika memasukkan obyek lain dalam foreground foto, seperti gedung terkenal atau monumen. Tujuan dari hal ini adalah untuk menunjukkan ukuran bulan jika dibandingkan dengan obyek yang ada di bumi.

“Ini bisa saja sebuah landmark lokal, atau apa pun yang bisa menunjukkan lokasi tempat potretan. Ini juga artinya anda akan memotret bulan saat posisinya dekat dengan horizon,” ujarnya.

Memotret bulan saat dekat dengan horizon mempunyai keuntungan tersendiri, karena ukurannya akan terlihat lebih besar ketimbang saat berada di langit.

(NASA/BILL INGALLS)
(NASA/BILL INGALLS)

2. Perhatikan lokasi pemotretan

Pilih tempat pemotretan yang sempurna dengan menggunakan bermacam alat, seperti Google Maps dan kompas. Dengan begitu anda bisa bisa tahu dari arah mana bulan akan muncul, dan bagaimana cara agar landmark yang dipilih masuk satu frame dengan bulan. Jika memungkinkan, pergilah ke lokasi yang jauh dari kota agar tak banyak polusi cahaya.

3. Tak ada obyek menarik? Tak masalah…

Jika dekat tempat tinggal anda tak ada obyek menarik untuk dijadikan foreground pada foto, sebenarnya apapun bisa dijadikan sebagai obyek. Contohnya ranting pohon.

Ingalls pernah memotret komet Lulin dengan menggunakan ranting pohon yang diterangi menggunakan lampu berwarna merah sebagai foreground. Foto itu kemudian didaulat menjadi satu dari 10 foto luar angkasa terbaik pada tahun 2009.

tips-jitu-memotret-keindahan-supermoon2

Terkadang, orang pun bisa dijadikan foreground untuk membuat foto bulan menjadi lebih hidup. Menurut Ingalls, jika anda bisa menyuruh seseorang untuk berdiri diam selama beberapa menit, anda juga bisa memasukkan orang itu ke dalam foto dengan bulan.

“Ada banyak foto bagus yang menunjukkan orang terlihat memegang bulan menggunakan tangan, atau sejenisnya. Kamu bisa berkreasi dengan hal ini,” ujar Ingalls.

4. Teknik pemotretan

Menurut Ingalls, pengaturan white balance pada kamera yang tepat adalah daylight. Pasalnya, cahaya yang dipantulkan bulan berasal dari matahari.

Sementara soal shutter speed, sebenarnya tak ada aturan yang baku. Namun perlu diingat bahwa bulan adalah obyek yang bergerak, sehingga penggunaan shutter speed lambat tentu harus dihindari agar bulan tak terlihat blur.

Memotret bulan tak melulu harus menggunakan kamera DSLR atau pun mirrorless. Smartphone pun bisa dipakai untuk melakukan hal ini.

Menurut Ingalls, yang harus dilakukan ketika memotret dengan smartphone adalah pastikan atur fokus dan exposure pada obyek, dalam hal ini bulan. Kemudian atur tingkat keterangan bulan sesuai selera.

Source : Detik.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here