Di dunia pemasaran, iklan sudah menjadi kartu as bagi sebuah merek untuk mempromosikan produk unggulannya. melalui iklan, mereka berlomba-lomba untuk mengambil hati konsumen dengan kata ataupun tampilan visual yang menggoda. Namun Sayangnya, Tidak sedikit produk yang diiklankan tidak sesuai dengan tampilan yang disajikan, sehingga dianggap menipu. Kejadian memalukan itu tidak lama ini terjadi pada perusahaan raksasa peralatan olahraga dan produsen sneakers ternama, Nike.
Dilansir dari saluran TV lokal di Tiongkok, CGTN, Nike menjadi bulan-bulanan para sneakerhead di negeri tirai bambu ini usai ketahuan menjual sneakers yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang beredar di media social. Sneakers kontroversial ini adalah Nike Hyperdunk ’08 “Fade to Black” (FTB) yang dirilis pada tahun 2016. Sneakers ini sangat diincaran oleh banyak sneakerhead Tiongkok karena sneakers ini edisi terbatas. Seri FTB ini adalah seri yang dirilis untuk merayakan tahun-tahun terakhir legenda basket NBA, Kobe Bryant.
CGTN melaporkan kalau pada bulan April lalu akun media sosial Nike Basketball memposting sneakers edisi khususnya ini pada salah satu kanal media sosial terpopuler di Tiongkok, Weibo. Di postingan iklan tersebut, Nike bilang kalau Nike Hyperdunk FTB dilengkapi dengan fitur Nike Zoom dalam solnya. FYI, Nike Zoom adalah salah satu teknologi sol yang udah melegenda di kalangan sneakerhead. Faktanya, teknologi Zoom enggak disisipkan dalam Nike Hyperdunk versi orisinal yang dirilis tahun 2008. Pada saat itu Nike menggunakan teknologi bantalan Lunarlon.
Tentunya kabar perubahan teknologi ini membuat antusias sneakerhead di seluruh dunia. Makanya banyak yang mencoba ngetes sneakers ini di lapangan basket. Ternyata, banyak sneakerhead yang ngerasa kalau teknologi Zoom di Nike Hyperdunk FTB enggak terasa sama sekali.
Meskipun begitu, banyak sneakerhead yang tetap berpikiran positif dan enggak masalah dengan hal itu. Namun, banyak juga sneakerhead yang penasaran kenapa teknologi Zoom yang harusnya terasa responsif malah terasa keras saat digunakan. Terdorong rasa penasaran, seorang sneakerhead di Tiongkok mencoba membelah Nike Hyperdunk FTB miliknya untuk mencari tahu permasalahannya.
Kegelisahan para sneakerhead di seluruh dunia akhirnya terjawab. Setelah dibelah, ternyata terbukti kalau Nike Hyperdunk FTB enggak menggunakan teknologi Zoom seperti yang dipromosikan dalam iklan. Awalnya sneakerhead tersebut enggak permasalahin hal tersebut. Namun dirinya berubah pikiran setelah dia menemukan kasus yang sama dialami oleh sneakerhead-sneakerhead lainnya di seluruh dunia. Karena hal inilah para pemilik Nike Hyperdunk FTB komplain kepada Nike soal iklan Nike Hyperdunk FTB yang menipu itu.
Kasus ini sendiri enggak berlarut-larut setelah Nike mengakui kesalahannya dan melayangkan permintaan maaf. Menurut laporan CGTN, Nike juga menunjukkan komitmen terhadap kepuasan pelanggan dengan kebijakan pengembalian dana bagi pemilik Nike Hyperdunk FTB di Tiongkok. Seperti yang dikutip dari Sole Collector, Nike udah merilis sebanyak 300 pasang sneakers kontroversial ini di Tiongkok.
Ternyata kasus ini enggak hanya terjadi di Tiongkok. Nike juga melakukan hal yang sama di Amerika Serikat. Situs WearTesters pada bulan Juli lalu telah mengulas sneakers yang sama dengan, namun dengan seri warna yang berbeda. Mereka mengulas kalau sneakers rilisan Nike tersebut enggak sesuai dengan iklan.
Kasus yang sama juga dilakukan oleh anak perusahaan Nike, Jordan. WearTesters mengulas sneakers Air Jordan 15 Retro yang ditulis dalam iklan disebutkan menggunakan teknologi Zoom di kaki depan dan tumit. Enggak percaya sama iklan Nike tersebut, mereka lalu membelah sneakers tersebut dan menemukan Zoom hanya terdapat di bagian tumit.
@jumpman23 — false advertising at its finest? Where’d that forefoot Zoom Air unit go? This is what you call remastered? Bad enough you call that synthetic leather full grain but then you take the tech out… SMH. If you paid $190 for these shells of a shoe that were made to look like the OG Air Jordan XV I’d get my money back if I were you. #WearTesters #NightwingKnows