Inilah yang Akan Terjadi Seandainya Jakarta Tidak Lagi Mejadi Ibukota

    0

    Banyak sekali pendapat bahwa Jakarta bukanlah ibukota yang ideal lagi. Bayangkan, setiap hari terjadi kemacetan yang semakin parah. Belum lagi, setiap tahun Jakartat menjadi langganan banjir. Nah karena itu timbul banyak yang dinilai lebih cocok serta kondusif sebagai ibukota Indonesia.

    Palangkaraya sering sekali disebut-sebut sebagai lokasi yang pantas sebagai ibukota negara yang baru karena satu dan banyak hal. Nah, terlepas dari pendapat tersebut, apakah pernahkah terbayang oleh kalian jika Jakarta benar-benar tidak lagi menjadi ibukota? Kira-kira bakalan seperti apa ya? Mungkin saja seperti ini.

    Nama ‘DKI’ Jakarta dihapus

    Jika Jakarta sudah tidak menjadi ibukota negara Indonesia, mungkin nama ‘Daerah Khusus Ibukota’ atau biasa disingkat ‘DKI’ juga tidak akan melekat lagi pada kota tersebut. Pasalnya, setelah lepas status sebagai pusat pemerintahan, tentu Jakarta memiliki status sejajar dengan kota lain.

    Meski hilangnya status tersebut tidak bisa merubah kenyataan bahwa Jakarta sudah kadung jadi kota yang lebih maju dalam segi teknologi dan perkembangan bisnisnya, terlepas dari segala kekacauan dan kemacetan yang ada pastinya.

    Tetap jadi pusat bisnis

    Tidak menjadi ibukota Indonesia bukan berarti Jakarta akan sepi. Meski akan ditinggalkan beberapa penduduknya, tentu masih lebih banyak warga yang memilih bertahan. Sebab, kota satu ini sudah terlanjur jadi pusat industri dan perdagangan. Jadi, meski pusat pemerintahan sudah dipindah ke tempat lain, sentral bisnis tidak bisa begitu saja berpindah lokasi.

    Menurut Pakar Tata Kota dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Denny Zulkaidi, ibukota sebaiknya memang tidak menjadi satu dengan pusat bisnis. Ia mencontohkan seperti Amerika yang menjadikan New York yang sangat luas tersebut sebagai kota bisnis, sementara pusat pemerintahan ada di Washington DC. Keseimbangan itu akan membuat dua kota ‘pusat’ tersebut lebih teratur.

    Segala kemacetan dan kesemrawutan akan pindah ke ibukota baru

    Sudah jadi naluri seorang warga yang selalu ingin menetap di ibukota negara yang dianggap sebagai lokasi sejuta impian. Jika sebelumnya masyarakat berbondong-bondong pindah ke Jakarta dengan modal nekat, demikian saat ibukota dipindah di tempat lain, orang-orang yang merasa belum mewujudkan impiannya di Jakarta juga akan mengikuti ke mana ibukota pergi.

    Mungkin hal itu akan sedikit menguntungkan Jakarta. Sebab, membeludaknya penduduk di kota metropolitan tersebut akan bisa teratasi. Dengan berkurangnya kepadatan penduduk, kemacetan pun akan berkurang, karena sebagian pemilik kendaraan akan berpindah di ibukota yang baru.

    Lebih teratur, kerena demo pasti akan berkurang

    Selama ini, seperti kita ketahui jika Jakarta merupakan kota yang rentan terjadi demo. Terlebih dari kalangan mahasiswa yang kurang puas dengan sistem pemerintahan. Jadilah mereka melakukan aksi demo di sekitar istana negara. Membuat jalanan yang macet semakin parah.

    Jika ibukota pindah di tempat lain, sudah bisa dipastikan jika demo terhadap pemerintah tidak akan terjadi di kota Jakarta lagi. Misalnya pun masih terjadi demo, mungkin hanya berkisar antara buruh pabrik yang melakukan aksi di sekitar lokasi bisnis. Berkurangnya demo tentu akan membuat kota Jakarta lebih tertib dan teratur, terutama karena jalanan tidak terhambat akibat adanya demonstrasi.

    Kira-kira, seperti itulah jika Jakarta tidak lagi jadi ibukota Indonesia. Tidak menjadi ibukota sepertinya bukan hal yang merugikan bagi Jakarta. Seperti kita ketahui jika kota tersebut memang termasuk maju dalam segala hal. Jika memang akan dipindah, menurut kalian kota manakah yang cocok sebagai pengganti Jakarta?

     

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here